Traktor dari mobil Toyota Vios Foto: tangkapan layar Yoyube Bapak Mustofa Kepala Jenggot

Retorika - Modifikasi memang tidak mengenal batasan. Asalkan ada ide kreatif, hal yang rasanya tidak mungkin terjadi bisa saja terwujud. Contohnya seperti modifikasi Toyota Vios ini, biasa digunakan untuk jalan aspal kini disetel untuk ramah membajak sawah.

Hasil karya modifikasi ini diunggah melalui video di kanal YouTube Bapak Mustofa Kepala Jenggot pada 19 Februari 2020. Alasan mendasar Bapak Mustofa Kepala Jenggot memodifikasi dikarenakan harga traktor lebih mahal ketimbang mobil bekas operasional taksi.

"Kemarin pas waktu musim hujan tiba, salah satu traktor tetangga saya rusak. Saya lihat di belanja situs online harganya Rp 28 juta lebih," ujarnya seperti dilansir dari detikcom, Selasa (25/2/2020).

"Jadi saya pikir-pikir harganya lebih mahal traktor yang asli daripada mobil. Padahal kalau harga mobil bekas taksi Vios ini 2009, 2008 cuma Rp 30 jutaan. Tapi kalau sampeyan beli tahun 2005 itu cuma Rp 25 jutaan bekas taksi, masih pelat kuning, jadi kan lebih murah," jelas dia.

Traktor dari mobil Toyota Vios  Foto: tangkapan layar Yoyube Bapak Mustofa Kepala Jenggot
Dalam prosesnya, modifikasi ini terjadi pada kaki-kaki mobil. Bagian yang paling santer terlihat adalah penggunaan pelek. Terlihat ban dengan lapisan karet sudah ditanggalkan, berganti dengan pelek traktor.

Saat dijajal, sedan berpenggerak roda depan ini masih bisa melintas di jalan dengan kontur tanah. Lalu ketika diajak masuk ke medan berlumpur, mobil terlihat selip, pelek bagian depan amblas. Akibat insiden ini, tim terlihat mengurungkan niatnya masuk ke medan berlumpur dan kembali untuk menemukan formula yang tepat.

Eksperimen pertama memang tidak berhasil. Rencananya, pelek depan mobil akan diganti dengan bentuk seperti yang di belakang.

"Kalau tak berhasil kita modifikasi lagi supaya bisa membajak dengan sukses," ujarnya.

"Siapa tahu nanti dengan adanya traktor dengan mobil begini, anak-anak muda jadi suka ke sawah, sekarang petani-petani yang anak mudah sudah jarang," tutur dia.