Ilustrasi. RO
RO, LAMPUNG - Dari data terbaru pasien positif corona sebanyak 227 orang se-Indonesia, 1 orang diantaranya berasal dari Provinsi Lampung.

Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, kepada Retorikaonline, Rabu (18/03/2020).

Menurutnya, hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Litbangkes Kesehatan RI di Jakarta dan pengumuman Jubir kementerian Kesehatan RI perihal terkonfirmasinya positif covid-19 pada satu PDP di Lampung.

"Berdasarkan pengiriman sampel Dinkes Lampung, Sabtu (14/03/2020) dan pengumuman Jubir Kemenkes RI, ada konfirmasi hasil lab, satu kasus Pasien Dalam Pengawsan (PDP) yaitu positif covid-19," katanya.

Pada saat tersebut, pihaknya mengirimkan dua sample laboratorium, dari dua sample tersebut ada satu hasilnya positif yaitu sampel pasien laki-laki (62) asal Bandarlampung yang dirawat di ruang isolasi RSUDAM Bandarlampung.

"Yang di RS A Yani Metro hasilnya negatif. Hasil pemeriksaan hari ini keadaan umum pasien stabil dan baik. Kita berdoa semoga keadaan umum ini tetap terjaga dan PDP yang positif 19 bisa melewati masa perawatan hingga sembuh," lanjutnya.

Dijelaskannya, pasien positif tersebut merupakan PDP yang dirawat di RSUDAM. Sebelumnya PDP tersebut melakukan perjalanan pada 25-26 Februari 2020 lalu, menghadiri seminar di GPIB hotel Aston Bogor dan berkontak dengan jemaat yang positif covid-19.

"Tanggal 29 Februari pasien kembali ke Bandar Lampung mulai merasakan gejala, tanggal 3 Maret 2020 panas batuk makan minum susah, menelan sedikit, suhu 37 derajat celcius," terangnya.

Selanjutnya, orang tersebut melakukan pemeriksaan pertama di praktek dokter swasta dan menuju ke RS Advent dan kemudian ke puskesmas simpur pada tanggal 13 Maret lalu dengan keadaan tekanan darah masih normal.

"Cek lagi widalnya dan pada anamnesa atau bertanya kepada pasien-pasien belum menyatakan adanya riwayat kontak saat pertemuan di Bogor. Jadi Bapak ini tidak bercerita bahwa pernah kontak dengan yang acara di Bogor," lanjutnya

Kemudian, tanggal 14 Maret, sang anak bapak tersebut datang lagi ke Puskesmas Simpur dan melaporkan informasi yang didapat dari perkumpulan Jemaht dan pulang dibekali masker.

"Kemudian istri dari bapak ini kondisinya panik dan datang ke Puskesmas Simpur juga meminta rujukan BPJS untuk membawa pasien ke RS Abdul Moeloek. Selanjutnya semua orang-orang yang pernah berhubungan sudah kami datangi," ujarnya.

Dirinya mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik serta melakukan hal-hal seperti self monitoring atau pengawasan diri sendiri, jika ada tanda-tanda demam batuk pilek dan sesak nafas segera menghubungi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.

"Mengkarantina atau mengamankan diri sendiri dirumah, memakai masker, tidur diruang sendiri, jaga jarak 1 meter dengan orang lain, menerapkan etika batuk dan bersin serta tidak melakukan perjalanan ke luar rumah jika tidak perlu," terangnya.

Lalu, yang terpenting menjaga stamina tubuh masing-masing serta menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS dan pertahankan gaya hidup sehat gizi seimbang olahraga teratur serta istirahat yang cukup.

"Hindari keramaian saat ini jika tidak perlu dan selalu menjaga kebersihan demikian ini disampaikan agar dapat dimanfaatkan sebagai mana mestinya," imbuhnya.(R0)