RO- Ditengah wabah Corona, Warga Kota Serang dihebohkan dengan ulah seorang pemuda bernama Muhammad Latif (24) yang mengaku sebagai juru selamat atau Imam Mahdi.

Pengakuan Latif tersebar di media sosial dengan akun Suahrty_Muslimah dan langsung membuat geger warga di Kota Serang.

Berdasarkan keterangan Muhammad Latif, klaim sebagai Imam Mahdi ia dapat karena sama-sama memiliki tiga ciri-ciri. Yakni memiliki tanda lahir warna hitam di tangan sebelah kiri berbentuk segitiga menghadap kiblat, memiliki ujung rambut ke coklat-coklatan dari sejak lahir, memiliki jidat dan dahi lebar disertai hidung mancung.

Dalam unggahan itu, dia mengaku sebagai habib dan sebagai Imam Mahdi.

"Al Imam Al Mahdi Maulan Habib Muhammad Latif lahir tanggal Masehi 23 Mei 1998 Sabtu Saniscara / tanggal Jawa 26 Suro 1931 Setu Pon/ tanggal Hijriah 26 Muharram 1419," tulis Latif.
Unggahan tersebut mendapat banyak tanggapan. Salah satu akun bernama Habib Zindan, meminta klarifikasi pengakuan Muhammad Latif ihwal gelar habib dan Imam Mahdi tersebut.
Habib Zindan pun mendatangi kediaman Latif pada Sabtu (18/4) kemarin, bersama pengikutnya. Ia meminta klarifikasi langsung kepada Latif. Sempat terjadi perdebatan dan gebrak meja, hingga menimbulkan kegaduhan. Ketua RW Hanif akhirnya mendamaikan keduanya.

"Warga dan pak RW yang mulai resah mengambil tindakan tegas. Muhamad Latif dipaksa membuat pernyataan bukan habib dan Imam Mahdi," kata Amas saat dikonfirmasi.


Mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Polres Serang Kota langsung mengamankan Latif dan menyerahkan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang untuk proses pembinaan.

“Sudah diserahkan ke MUI. Kebetulan MUI yang punya kewenangan untuk melaksanakan pembinaan. Pada (Sabtu 18 April 2020) juga bersama MUI mengamankannya,” kata Kapolres Serang Kota AKBP Edhi Cahyono, kemarin.

Terpisah, Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Serang, Amas Tajudin menyampaikan, setelah berdialog dengan Latif, MUI Kota Serang menyimpulkan keyakinan Muhamad Latif tidak sesuai dengan prinsip dasar ajaran agama Islam.

“Muhamad Latif menjelaskan kepada Ketua MUI Kota Serang (KH Mahmudi) dan saya bahwa dirinya pernah bertemu Nabi Muhammad SAW dalam mimpi, dan bertemu Malaikat Jibril langsung dalam wujud manusia,” kata Amas.

Setelah dilakukan pembinaan, pemuda salah satu pesantren di Taktakan, Kota Serang ini akhirnya dipulangkan kepada keluarganya.

“Muhamad Latif dikembalikan kepada keluarganya karena masih bisa dibimbing dan dibina untuk memperoleh ajaran Islam yang benar,” kata dia. (Suara Banten/red)