Foto: Ist
RO, LAMPUNG - Pelabuhan Penyebrangan ASDP Bakauheni, Lampung Selatan, tetap beroperasi normal, tidak ada penutupan dan pelarangan bagi para pengguna jasa.

Humas ASDP Cabang Bakauheni, Syaifullahil Maslul Harahap menjelaskan, operasional di Pelabuhan Bakauheni hingga saat ini, tetap berjalan seperti biasanya.

"Jadi bagi yang sudah memesan tiket via online, wajib kita berangkatkan," kata Syaiful dihubungi melalui telepon selularnya kepada retorikaonline, Sabtu (25/04/2020).

Dijelaskannya, jika ada pelarangan bagi kendaraan yang akan menyebrang ke Pulau Jawa, menurutnya itu bukan wewenang dari ASDP, melainkan wewenang pihak keamanan.

"Kalaupun ada pelarangan bagi kendaraan itu bukan dilakukan di Pelabuhan Bakauheni, tetapi sebelum pintu masuk pelabuhan yang terdapat tempat-tempat pemeriksaan, mungkin seperti itu," lanjutnya. 

Pihaknya kembali menegaskan, operasional Pelabuhan tetap buka, namun bagi para pengguna jasa tetap diwajibkan untuk melakukan pembelian tiket via online.

"Target kita per 1 Mei 2020 mendatang seluruhnya sudah wajib tiket online, tidak ada lagi yang manual. Untuk saat ini melihat situasi, jika terjadi kemacetan akan dilayani secara manual dulu," pungkasnya.

Hal yang sama terjadi di Pelabuhan ASDP Merak, Banten, yang tidak jadi menghentikan layanan angkut penumpang selama ada larangan mudik di tengah pandemi Covid-19

Kepala Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Banten, Nurhadi Unggul Wibowo mengatakan Pelabuhan Merak tetap melayani penyeberangan orang, baik dari Jawa menuju Sumatera atau sebaliknya.

Dia menjelaskan larangan mudik hanya berlaku bagi zona merah atau wilayah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Nurhadi mengatakan hal ini sesuai dengan Permenhub nomor 25 tahun 2020

"Yang dilarang adalah keluar masuk zona merah, PSBB dan aglomerasi zona PSBB. Karena Pelabuhan Merak tidak masuk di dalam PSBB, angkutan orang, barang, masih bisa beroperasi dan melayani," kata Nurhadi ditemui di Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Jumat (24/04/2020), dikutip dari CNNIndonesia.

Seluruh wilayah perbatasan yang melaksanakan PSBB sudah dijaga oleh personel gabungan TNI-Polri. Nurhadi yakin tidak ada kendaraan umum maupun pemudik yang lolos melintas.

Selain itu, ada titik pemeriksaan di berbagai lokasi yang semakin mempersempit ruang gerak pemudik.

"Semua jalan keluar masuk PSBB kan di jaga, jadi sampai sini (Merak) asumsinya dia bukan berasal dari daerah PSBB. Untuk kendaraan yang melakukan pengecekan itu kan dari kepolisian, kalau dia bukan dari daerah PSBB maka boleh masuk, kalau berasal dari PSBB maka harus putar balik," ujarnya.

Dia mengatakan setiap titik pemeriksaan akan dijaga minimal 20 personel gabungan dari Polri, TNI, Satpol PP hingga Dishub pemerintah daerah. Bagi pemudik yang berasal dari zona merah, maka akan disuruh putar balik ke daerah asal.

Wakapolda Banten Brigjen Tomex Koerniwan mengatakan, kondisi hari pertama pemberlakuan larangan mudik di wilayahnya terpantau jalanan terlihat lengang.

"Satu dua hari ini kita cek dulu, lakukan persiapannya. Supaya sendi ekonomi masyarakat normal, kita fokuskan truk sembako. Kita sudah cek di beberapa ruas sudah lengang, didominasi truk barang," kata Tomex di tempat yang sama. (**/Red)