KALIANDA (RO) - Suasana menjelang pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lampung Selatan (Lamsel) 2020 kian menghangat. 

Kabar tak sedap perlahan bermunculan, mulai dari pencatutan nama, hingga penipuan bermotif perusakan nama baik salah satu kandidat mulai bertebaran. Seperti halnya yang dialami oleh salah satu Calon Wakil Bupati Lamsel Pandu Kusuma Dewangsa (PKD).

Pencatutan nama beraroma Politis tersebut mulai berhembus sejak satu bulan terakhir, dengan adanya oknum yang mengaku-ngaku sebagai Pandu Kusuma Dewangsa. Oknum tersebut dengan frontal dan percaya diri menghubungi melalui sambungan telfon para kolega, relawan dan jaringan pemenangan bahkan para kades yang ada dilampung selatan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, oknum tersebut menyakinkan para korban bahwa dirinya adalah PKD. Oknum tersebut menjanjikan keuntungan materil dal rangka meraih dukungan. Bahkan, oknum tersebut dengan berani meminta pertemuan di sebuah lokasi dibandar lampung, dengan dalih akan mengadakan rapat gerakan-gerakan politik. Bahkan, tak segan-segan oknum tersebut meminta sejumlah uang kepada para korban.

Menanggapi hal tersebut, PKD meminta kepada seluruh relawan atau jaringan pemenangan dan masyarakat untuk tidak mempercayai apabila ada oknum yang menghubungi dengan mengatasnamakan dirinya. Ia menegaskan bahwa semua itu tidak benar dan sama sekali tidak ada hubungan dirinya.

"Memang waktu itu ada yang laporan ke saya untuk menanyakan perihal tersebut, tapi saya bantah. Awalnya itu saya kira hal biasa, namun ternyata hal serupa terus berlanjut, bahkan semakin banyak korbannya. Saya dengar kabar sampai ada yang meminta sejumlah uang, untuk itu saya tegaskan, bahwa hal itu tidak benar adanya dan saya pastikan itu bukanlah saya, melainkan oknum yang tidak bertanggung jawab," Tegas Pandu.

Selain itu kata Pandu mengatakan, ia juga menghimbau untuk tidak mengindahkan dan merespon oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut. Dirinya juga menyadari, tindakan oknum tersebut memang terkesan beraroma politis, yang sengaja ingin memecah belah dan merusak citranya. Kendati demikian, dirinya akan tetap mengedepankan prinsip demokrasi yang beradab.

"Dalam ikhtiar saya di dunia politik ini, saya meyakini bahwa prinsip-prinsip demokrasi harus kita jalankan dalam koridor kepatutan dan kepantasan. Mari bersama kita ciptakan demokrasi yang sejuk dimana segala bentuk kampanye hitam dan politik uang menjadi konsen yang harus kita perangi bersama demi kelangsungan kehidupan demokrasi yang lebih beradab," Pungkas Pe