JAKARTA (RO) - Semangat kemerdekaan HUT RI ke-75 yang berkobar di tengah pandemi Covid-19, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) turut melakukan inovasi dan peningkatan layanan berkelanjutan bagi pengguna jasa penyeberangan di seluruh Indonesia.

47 tahun sudah ASDP hadir di Tanah Air, dengan bangga menyatukan nusantara melalui layanan kapal ferry antarpulau, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Pulau Rote.

Tercatat, saat ini terdapat 35 pelabuhan dibawah 29 kantor cabang, melayani transportasi negeri ini dengan mengoperasikan 204 unit kapal yang menghubungkan 266 lintasan.

Direktur Utama PT Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengungkapkan, sudah hampir setengah abad ASDP hadir sebagai moda transportasi umum yang diandalkan masyarakat, baik di Kawasan Barat maupun di Timur Indonesia.

"Bahkan, ASDP telah menjadi tulang punggung transportasi bagi sektor logistik. Sejak awal pandemi _Covid-19_ pun, layanan penyeberangan tetap hadir untuk sektor logistik demi menjaga pasokan di daerah tetap stabil," ujarnya, Senin (17/08/2020).

Menurutnya, pencapaian ASDP saat ini perlahan namun pasti telah berhasil melakukan peningkatan taraf peradaban dalam industri penyeberangan yang modern atau dapat dinarasikan _ASDP is elevating civilization to the next level_.

"Di tahun 2019, kita telah menerapkan transformasi digitalisasi melalui penerapan _cashless_ dan _online ticketing_. Tidak lupa juga, keberadaan layanan Terminal Eksekutif Merak dan Bakauheni, yang menjadi salah satu bukti nyata peradaban modern pelabuhan penyeberangan di Indonesia," jelasnya.

Selanjutnya, ASDP juga berperan aktif dalam pengembangan sektor pariwisata dengan menjadi _pioneer_ yang turut membuka rute penyeberangan daerah wisata baru seperti Raja Empat, Mentawai, Nias, Belitung. Lalu sebagai _enabler_ melalui rute penyeberangan reguler yang melayani penumpang dan barang

"Terakhir sebagai _active player_ yang berkontribusi tidak hanya menyediakan akses transportasi, tetapi juga penyedia _waterfront property_ dimana ASDP mulai membangun properti mendukung destinasi pariwisata, yakni Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo yang menjadi salah satu milestone kebanggaan kita, dimana telah diresmikan Presiden Joko Widodo di awal tahun 2020," lanjutnya.

Terkait bisnis properti ini, kontribusi ASDP tidak hanya mendukung konektivitas wilayah menuju destinasi wisata melalui penyeberangan, tetapi juga membangun infrastruktur kawasan pendukung pariwisata. Labuan Bajo, NTT memang menjadi destinasi wisata super premium, sehingga ASDP mengambil peran penting juga sebagai enabler dalam memajukan sektor pariwisata yang diharapkan mendongkrak trafik wisatawan domestik dan mancanegara. Harapannya, tentu untuk menaikkan perekonomian lokal dan pengembangan wisata bahari.

"Tidak berhenti disitu, tahun ini ASDP juga melakukan transformasi digital dengan menghadirkan layanan pembelian tiket _online_ melalui website Ferizy.com dan juga aplikasi. Kami meyakini bahwa digitalisasi juga mampu mengubah wajah industri penyeberangan menjadi lebih modern, tentu dengan penguatan pada sisi kualitas layanan dan keselamatan penumpang," tuturnya.

Dalam memberikan layanannya, ASDP senantiasa mengedepankan faktor keselamatan, keamanan, dan kenyamanan. ASDP juga memastikan terciptanya _operational excellence_ dan _service excellence_ untuk para pengguna jasa. Upaya perbaikan dan peningkatanan layanan dilakukan secara berkelanjutan (continuous improvement) untuk mengimbangi dinamika bisnis dan perubahan tuntutan pengguna jasa.

Bahkan, saat ini ASDP juga mempertajam _Corporate Plan_, terutama arah dan target perusahaan lima tahun ke depan, dari 2020 hingga 2024. Bisnis ASDP ditargetkan dapat tumbuh dua kali lipat dari perkiraan Rp 2,6 triliun pada 2020 menjadi Rp 5 triliun pada 2024. Manajemen tidak menafikan jika pandemi Covid-19 memukul kelangsungan bisnis setiap industri di Tanah Air, termasuk ASDP. Produksi dan pendapatan perusahaan merosot tajam, terutama di bulan-bulan awal Covid-19 sekitar Maret hingga Mei 2020 dikarenakan pelayanan penumpang dan kendaraan harus terhenti seiring pembatasan mobilitas masyarakat.

Namun, ASDP terus berupaya menghadirkan layanan penyeberangan yang semakin mudah, aman dan nyaman bagi pengguna jasa mulai dari pembelian tiket, perjalanan di kapal hingga tiba di pelabuhan tujuan khususnya pada masa adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi _Covid-19_ yang memastikan tetap menerapkan protokol kesehatan dan keamanan baik di pelabuhan dan kapal secara ketat.

Protokol kesehatan wajib diterapkan, mulai dari melakukan desinfektan ruang publik dan kapal, pemeriksaan suhu tubuh, pengaturan _physical distancing_ saat kendaraan dan penumpang akan masuk keluar maupun berada di kapal, mewajibkan penggunaan masker bagi pengendara maupun petugas saat berada di pelabuhan maupun di kapal, penyediaan wastafel dan _hand sanitizer_ serta pembatasan muatan penumpang maksimal 50 persen dari kapasitas kapal.

Dan sebagai implementasi digitalisasi, kini pembelian tiket ferry di 4 pelabuhan utama Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk hanya bisa dilakukan melalui online via website www.ferizy.com atau aplikasi yang terdapat di ponsel. Beli tiket via online semakin mudah, bisa melalui ponsel dan dapat beli tiket mulai H-60 hingga maksimal 5 jam sebelum keberangkatan. Tidak perlu antre lagi di pelabuhan, cukup _scan barcode_ yang didapat saat beli _online_, lalu akan mendapat _Boarding Pass_ untuk naik kapal. Apalagi, di masa adaptasi kebiasaan baru saat ini, pengguna jasa harus senantiasa menjaga jarak (physical distancing) sehingga dengan membeli tiket secara _online_, maka akan semakin mengurangi interaksi dengan petugas loket.

Berbagai langkah inovasi dan peningkatan kualitas layanan bagi pengguna jasa penyeberangan akan terus dilakukan ASDP, karena wujud kemerdekaan sesungguhnya adalah masyarakat Indonesia mampu mengakses layanan transportasi massal yang manusiawi, andal, mudah, cepat, aman dan nyaman. Layanan penyeberangan dengan kualitas layanan prima menjadi hak setiap masyarakat, termasuk mereka yang berada di pulau terluar sekalipun. (Rls/Red)