Foto: Ist

BAKAUHENI (RO) - Pemberlakuan PSBB di Jakarta sejak 14 September 2020 lalu, berdampak pada lintas penyeberangan pelabuhan Bakauheni-Merak. 

Di era Adaptasi Kebiasaan Baru saat ini, aktivitas masyarakat menjadi perhatian khusus oleh PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Bakauheni.

GM. PT. ASDP Cabang Bakauheni, Captain Solikin menjelaskan, pihaknya tetap menjaga konsistensi penerapan Protokol Kesehatan di Pelabuhan, namun dibutuhkan sinergitas instansi terkait yang dalam hal ini Satgas Covid 19, TNI-Polri, KKP, BPTD dan Stakeholders lainnya. 

"Kami tegaskan lagi, ASDP konsisten melaksanakan Protokol Kesehatan, semua fasilitas terkait pencegahan dan penanganan Covid 19 tetap tersedia dan dapat dipergunakan seperti; wastafel cuci tangan, spot hand sanitizer, markah physical distancing dikursi-kursi penumpang, dialur jalur penumpang  dan  kewajiban Pengguna Jasa memakai masker," katanya.

Sesuai dengan Surat Kepala BPTD Wilayah VI Provinsi Bengkulu – Lampung tahun 2020 tentang Pelaksanaan Portokol Pencegahan Penyebaran Covid-19, ASDP tentunya akan melaksanakan secara konsisten namun, tugas ini menjadi tanggung jawab bersama baik Regulator, Operator pelabuhan, Operator kapal dan Pengguna Jasa, karena ini untuk kebaikan dan keselamatan bersama. 

"Kalau kita sadar akan kesehatan bagi diri sendiri, keluarga dan orang lain, kita gak perlu disuruh cuci tangan dulu oleh petugas baru mau cuci tangan tapi itu sudah menjadi hal yang wajib tanpa paksaan," ujarnya.

Kendati masih ada kekurangan yang dilihat secara kasat mata, namun  ASDP memastikan penerapan protokol kesehatan secara ketat baik di Pelabuhan maupun di Kapal tetap berjalan dan berkelanjutan.

"Mulai dari disinfeksi kapal, jaga jarak, cuci tangan serta mewajibkan penggunaan masker bagi pengguna jasa maupun petugas saat berada di Pelabuhan maupun di Kapal," katanya lagi. 

Captain Solikin menyampaikan bahwa masukan dan saran akan tetap menjadi perhatian kami, Pelabuhan Bakauheni merupakan fasilitas publik dan objek vital yang menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa. Kami memastikan mobilisasi logistik dan pergerakan orang harus tetap terjaga keselamatan, keamanan dan kenyamanannya.

“Kami mengapresiasi jika ada keluhan atau masukan yang bersifat positif, karena ini akan menjadi perhatian ke depannya. Kami tidak bisa menilai diri sendiri apa yang telah dilakukan tapi orang lain atau masyarakat yang bisa menilai kami dan memberikan saran atau kritik tentunya yang objektif dan konstruktif guna kemaslahatan kita bersama” pungkasnya. (Red)