Foto: Pembacaan Surat Penyataan 9 PK Partai Golkar Lamsel

KALIANDA (RO) - 9 dari 11 PK (Pimpinan Kecamatan) Partai Golkar Lampung Selatan, membantah atas pemberitaan bahwa pihaknya telah mengalihkan dukungan terhadap Paslonbup dan wabup lain pada Pilkada 9 Desember mendatang.

Dalam pemberitaan tersebut, disebutkan bahwa 11 PK Golkar lampung selatan melayangkan mosi tidak percaya kepada ketua Golkar Lamsel, Toni Eka Candra yang juga merupakan Calon Bupati Lampung Selatan.

Mosi tidak percaya itu, dibuat oleh 11 PK pada tanggal 17 november 2020 lalu, yang ditandatangani oleh 11 Ketua PK Partai Golkar Lampung Selatan.

Namun, 9 dari 11 PK itu membantah bahwa mereka tidak pernah mengalihkan dukungan ataupun menyatakan mosi tidak percaya kepada Ketua DPD Tingkat II Partai Golkar Lamsel.

Hal itu langsung dinyatakan mereka dengan membuat surat pernyataan yang dibacakan oleh ketua Forum PK Golkar Lampung Selatan Muksin syukur yang merupakan PK Kalianda, yang berisi 3 poin yaitu:
1.Bahwa apa yang kami lakukan kemaren tidak ada maksud melakukan mosi tidak percaya kepada ketua golkar lampung selatan H.Tony eka candra.
2.Bahwasanya tindakan kami kemarin bukan bermaksud mengalihkan dukungan kepada calon lain, seperti diberitakan di media masa yang seolah olah diwakili oleh saudara kami Jauhari (PK Katibung)
3.Bahwa tujuan kami hanya ingin mendapat perhatian dan betul betul di libatkan dalam kegiatan pemenangan calon Bupati bapak H.Tony eka candra dan H.Antoni imam.SE.

Demikian pernyataan yang disampaikan oleh 9 Pimpinan Kecamatan (PK) Partai Golkar guna mengklarifikasi atas pemberitaan yang beredar.

Kesembilan Pimpinan Kecamatan (PK) yang mumbuat pernyataan tersebut adalah:
1.PK Kalianda
2.PK Palas
3.PK Rajabasa
4.PK Bakauheni
5.PK Sragi
6.PK Ketapang
7.PK Way panji
8.PK Natar
9.PK Penengahan

Foto: Sekjen DPD II Partai Golkar Lamsel, A. Benny Raharjo


Menurut Sekjen DPD II Partai Golkar Lampung Selatan, A.Benny Raharjo didampingi Ketua Harian DPD Partai Golkar Agus Sutanto, kabar yang beredar tersebut tidaklah benar, karena menurutnya, hal tersebut hanya misskomunikasi saja.

"Mereka 11 PK tersebut hanya ingin mendapatkan perhatian dari pimpinan dan turut dilibatkan dalam kegiatan pemenangan paslon yang diusung oleh Partai Golkar," kata Benny, Sabtu (21/11/2020) di Kantor DPD II Partai Golkar Lamsel.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan, pihaknya bukan tidak mau melibatkan 11 PK tersebut dalam setiap kegiatan paslon TEC-Antoni Imam, namun telah ada tim yang dibuat baik dari internal ataupun external partai.

"Ada tim yang bisa dikatakan dari internal mesin partai, ada juga tim dari external. Sebenarnya cuma miskomunikasi aja menurut saya" jelas Benny.

Terkait ketidakhadiran 2 PK yaitu PK Katibung dan Sidomulyo, Benny menyatakan akan memberikan sanksi tegas yang akan diputuskan pada pleno DPD II Partai Golkar.

"Ada salah satu PK yang akan diberikan sanksi tegas, karena oknum PK tersebut sudah melakukan kesalahan fatal. Untuk yang lainnya juga nanti akan kita Plt kan," tegasnyam

Sementara Ketua Harian DPD II Partai Golkar Lamsel Agus Sutanto menuturkan, tidak semudah itu jajarannya melakukan mosi tidak percaya, karena semuanya harus sesuai dengan mekanisme yang tertuang dalam AD/ART Partai Golkar.

"Somasi itu ada mekanismenya sesuai dengan AD/ART Partai Golkar, yaitu harus melalui rapat pleno terlebih dulu dan hasil pleno tersebut ditandatangani oleh ketua dan sekretaris bukan diri sendiri (PK-red)," jelasnya.

Ketua Tim pemenangan Tony-Antoni inipun menyatakan, akan ada sanksi yang diterima oleh 11 PK tersebut dan sanksi yabg diberikan itu berbeda tergantung dengan kesalahan yang telah mereka lakukan.

"Ada, tapi nanti sanksi itu akan diputuskan dalam rapat Pleno DPD II Golkar," pungkasnya. (Red)