Foto: Dokumen KPK

RERORIKAONLINE - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) secara resmi membuka “Roadshow Bus KPK: Jelajah Negeri, Bangun Antikorupsi”, di provinsi kedua di Kota Tapis Berseri Bandar Lampung, Lampung. 


Bandar Lampung sendiri menjadi kota kelima dalam kegiatan yang mengangkat tema ‘Sederhana’ sebagai salah satu dari Sembilan nilai antikorupsi yang KPK tanamkan di Kota Bandar Lampung.


Ketua KPK yang diwakili Deputi Pendidikan dan Peran Masyarakat KPK Wawan Wardiana dalam sambutannya menyampaikan, Roadshow Bus Antikorupsi menjadi representasi kehadiran KPK secara langsung di tengah masyarakat, khususnya di Kota Bandar Lampung. Dan menjadi upaya KPK dalam memberikan sosialisasi dan pendidikan antikorupsi kepada masyarakat Indonesia secara luas.


“Sebab itu, upaya-upaya ini harus dilakukan bersama berkolaborasi dalam rangka memberantas tindak pidana korupsi. Hal ini sejalan dengan semangat Trisula Pemberantasan Korupsi KPK dimana pendidikan menjadi salah satu poin utama untuk memberantas korupsi di Indonesia,” ujar Wawan.


Wawan mengungkapkan, berdasarkan data KPK sampai bulan Desember 2021 tercatat 1.462 orang terlibat tindak pidana korupsi dari berbagai profesi dan latar belakang yang ditangani oleh KPK. Jika melihat dari sisi usia, para pelaku tindak pidana korupsi dari tahun ke tahun pada usia muda semakin banyak yang terlibat.


“Jika terus menerus dilakukan penangkapan, apakah memang itu yang diinginkan oleh masyarakat. Untuk itu, KPK mengubah strategi penindakan melalui trisula strategi pemberantasan korupsi yaitu melalui pendidikan,” ungkap Wawan.


*Berantas Korupsi dengan Pendidikan dan Pencegahan*

Melalui pendidikan, KPK berupaya membangun nilai-nilai antikorupsi dan nilai integritas kepada seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu, upaya pencegahan korupsi menurut Wawan perlu terus dilakukan dengan menyulut partisipasi publik. 


“Masyarakat menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan pemberantasan korupsi, karena peningkatan partisipasi publik berbanding lurus dengan semakin cepatnya bangsa ini melenyapkan korupsi. Peningkatan peran serta masyarakat tentu sangat dibutuhkan saat ini,” jelas Wawan.


KPK berharap masyarakat dapat menjadi mata, telinga, dan kepanjangan tangan KPK di seluruh wilayah Indonesia untuk melihat, mendengar, dan melaporkan segala bentuk kecurangan atau perilaku tindak pidana korupsi.


Wawan juga menjelaskan, masalah korupsi memiliki makna yang sangat luas. Akan tetapi, harus dipahami bahwa korupsi merupakan sebuah kebiasaan buruk yang seolah-olah menjadi budaya sehari-hari. Akibatnya, korupsi berdampak negatif bagi seluruh sektor kehidupan masyarakat karena merugikan keuangan negara dan menghambat pembangunan.


KPK juga tak henti mengajak masyarakat untuk memegang teguh integritas dalam diri. Integritas tersebut, harus dipupuk sejak dini, mulai dari bangku sekolah dasar, menengah, atas, dan perguruan tinggi. Harapannya, kelak mereka akan menduduki posisi sebagai penyelenggara negara maupun swasta, integritas tersebut akan menjadi pelindung dari perilaku koruptif.


Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyambut baik kegiatan “Roadshow Bus KPK: Jelajah Negeri, Bangun Antikorupsi”, merupakan kegiatan yang sangat positif. Kegiatan ini diharapkan dapat menaikkan tingkat literasi antikorupsi kepada seluruh lapisan masyarakat.


“Dengan adanya Roadshow Bus KPK 2022 diharapkan dapat membangun sinegritas dan kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dalam berbagai program-program KPK, sehingga pemberantasan korupsi dapat hadir secara nyata di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat berdampak baik dalam menjauhi korupsi dilingkungan Pemprov Lampung,” kata Arinal.


Sementara Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana menyampaikan apresiasinya kepada KPK karena telah hadir dan memilih Kota Bandar Lampung sebagai kota kelima Roadshow Bus KPK. Kegiatan ini, menurutnya dapat mengedukasi masyarakat untuk bersama memberantas korupsi.


“Melalui kegiatan ini, kita berharap dapat berdampak pada perubahan perilaku yang kurang baik. Selain itu, pemberantasan korupsi perlu melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan kehidupan dan kapasitas masing-masing,” kata Eva.


Turut hadir dalam kegiatan ini, Direktur Jejaring Pendidikan, Kedeputian Pendidikan dan Peran Masyarakat KPK Aida Ratna Zulaiha, Wakil Gubernur Chusnunia Chalim, Wakil Wali Kota Bandar Lampung Deddy Amrullah, Sekretaris Daerah Kota Bandar Lampung Sukarma Wijaya, seluruh Kepala OPD di pemerintah Kota Bandar Lampung, seluruh kepala BUMD dan BUMN di Kota Bandar Lampung, serta jajaran perwakilan direktorat kerja di KPK. (Rls)