Foto: Ist (FB)
RO, PALAS - Dua ekor sapi milik Yatno warga Dusun Pelabuh, Desa Sukaraja, Palas, Lampung Selatan, dicuri lalu dipotong orang tak bertanggungjawab.

Berdasarkan informasi yang di himpun, sekira pukul 02.00 WIB, Jumat (20/03/2020) pemilik masih memberi sapi nya pakan.

Namun naas sekitar pukul 04:30 WIB usai sholat subuh, dua ekor sapi milik yatno sudah tidak ada di kandang. Atas kejadian itu, pemilik kemudian menghubungi tetangga dan perangkat desa setempat.

Mendapati informasi tersebut, warga bersama-sama melakukan pengejaran dengan mengikuti lacak (jejak sapi). Setelah 1 jam dilakukan pengejaran, dua ekor sapi berhasil ditemukan di satu lokasi Perkebunan Jagung milik warga sekitar.

“Alhamdulillah berhasil ditemukan mas. Satu ekor sapi ditemukan sudah tidak ada lagi dagingnya hanya tersisa tulang dan isi dalaman, di tengah kebun jagung milik warga sekitar dan satu ekor lagi di temukan tidak jauh dari lokasi yang sama kondisi masih bulat belum sempat di tetel dagingnya,” terang salah seorang warga setempat.

Menurut Yatno pemilik sapi menerangkan, sapi tersebut diperkirakan di curi sekitar pukul 03.00 WIB. Sapi yang di ambil dagingnya satu, sementara sisanya, sudah disembelih namun daging tak sempat diambil.

"Satunya masih utuh belum sempat di tetel dagingnya karena kehabisan waktu. Diperkirakan si maling tersebut hanya satu jam untuk menetel sapi di ambil dagingnya, di tarik lewat belakang sawah terus masuk ke kebun jagungan nyeberang jalan aspal di situlah kehilangan jejak,” jelas Yatno.

Yatno melanjutkan, kejadian tersebut sudah terjadi untuk yang ketiga kalinya dalam kurun waktu Dua Bulan saja. "Disini sudah tiga kali kejadian hanya berselang dua bulan saja yang kemaren punya adek saya terus punya mertua saya, di dusun ini mayoritas melihara sapi,” Pungkasnya.

Sementara, Kepala Desa Sukaraja Sinarti mengihimbau kepada masyarakatnya supaya berhati-hati dan untuk dilakukan ronda di Desanya sampai subuh.

“Saya menghimbau kepada masyarakat agar lebih hati-hati lagi ronda, agar di tingkatkan lagi sampai subuh dan rondanya jangan hanya duduk di gardu saja, harapanya lebih waspada lagi kepada masyarakat sukaraja khususnya,” harapnya. (Ang/Red)