Kadiskes Provinsi Lampung, Reihana

RO, LAMPUNG - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, menjelaskan riwayat terkait pasien meninggal dunia di ruang isolasi RSUDAM pagi tadi, Rabu (08/04/2020).

Menurutnya, pasien perempuan usia 69 tahun tersebut sebelumnya sudah berobat jalan sebanyak 2 kali di rumah sakit swasta yang ada di Bandarlampung, namun tidak ada perubahan dalam rawat jalannya.

"Pada tanggal 7 April 2020, kemarin, jam 08.00 WIB, wanita ini mengeluh sesak dan berobat langsung ke RSUDAM dan disarankan untuk dirawat diruangan isolasi sejak semalam," kata Reihana melalui video yang diterima retorikaonline.

Dilanjutkannya, keadaan pasien tersebut sejak semalam mengalami sesak berat, dengan tekanan darah 150/80 dan saturasi O2 (oksigen) hanya 87 serta memiliki riwayat penyakit penyerta.

"Wanita ini mempunyai penyakit penyerta atau komorbiditas yaitu gula darahnya tinggi yaitu 380 dan terpasang juga non intubation ventilator. Jadi saat datang sudah diberi pelayanan dengan intubasi non ventilator," lanjutnya.

Lalu, sejak pagi tadi pukul 07.00 WIB, pasien tersebut merasa sesak dan kesadarannya mulai menurun. Lalu pada pukul 10.58 WIB, pasien wanita tersebut sudah meninggal dunia.

"Kenapa kami belum berani mengatakan wanita ini meninggal karena covid-19, karena konfirmasi positif harus dinyatakan dengan pemeriksaan laboratorium atau swab tenggorokan," terangnya.

Saat tadi pagi, swab pasien tersebut sudah diambil lalu sudah diproses untuk dikirimkan ke BTKL PP Palembang. Namun, perlu waktu 4 hari untuk bisa mengetahui hasil tersebut positif atau negatif.

"Karena suami yang bersangkutan juga sudah dirawat di RSUDAM sebagai pasien nomor 13 kami yang sudah positif, sebenarnya keluarga yaitu nyonya ini, anaknya dan beberapa orang lainnya sudah dilakukan tracing dan hasil rapidnya negatif," ucapnya.

Masih kata Reihana, karena hasil rapid negatif, petugas melakukan edukasi dan juga harus tetap melakukan isolasi mandiri, karena suami pasien itu terkonfirmasi positif covid-19 yang saat ini dirawat di RSUDAM.

"Saya sampaikan lagi kami, tidak berani mengatakan itu pasien covid-19, tapi perlakuan untuk pasien ini, sudah kita lakukan seperti penataan jenazah untuk pasien covid-19 untuk berjaga-jaga. Apakah hasilnya positif atau tidak nanti akan kami beritahukan," pungkasnya. (Red)