 |
| Foto: Ilustrasi (RO) |
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana mengatakan, pasien tersebut sejak pukul 17.00 WIB kemarin, Rabu (08/04/2020), keadaan umumnya semakin memburuk dan sudah dilakukan terapi secara maksimal dengan pemasangan non intubation ventilator.
"Pada pukul 23.08 WIB (Kemarin) pasien kami nomor 13 meninggal dunia di ruang isolasi RSUDAM," kata Reihana melalui video yang diterima retorikaonline, Kamis (09/04/2020), malam.
Selain sudah lanjut usia, pasien nomor 13 tersebut memiliki riwayat penyakit bawaan atau komorbiditas yaitu hipertensi heart disease (HHD) atau penyakit jantung hipertensi yang diderita pasien itu.
"Kita ketahui bersama bahwa pasien yang terkena covid-19, jika ada penyakit penyerta dan juga lansia, itu biasanya memang kurang baik, tapi semua usia itu bukan milik kita, semua itu milik Allah. Tetap kita memberikan pelayanan terbaik untuk semua pasien covid-19," lanjutnya.
Pihaknya akan melakukan tracing ulang terhadap keluarga pasien tersebut, walaupun hasil rapid sebelumnya negatif. Mengingat, istri dari pasien itu meninggal juga kemarin, Rabu (08/04/2020) karena memiliki gejala seperti covid-19 dan masih menunggu hasil lab pemeriksaan swab dari sang istri pasien itu.
"Saya minta hari ini untuk di tracing kembali keluarga dari pasien nomor 13 dan yang lainnya juga sudah dilakukan tracing sebelumnya dan pasien nomor 13 ini juga sudah lama berada di ruang isolasi RSUDAM," lanjutnya.
Untuk keluarga pasien, pihaknya belum bisa mengambil langkah untuk melakukan isolasi, karena hasil rapid test sebelumnya keluarga pasien tersebut dinyatakan negatif, akan tetapi tetap diberikan edukasi untuk melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
"Jadi kalau hasil rapid test negatif, tidak bisa kita lanjut ke swab tenggorokan, jika hasilnya positif kita lanjut ke swab, sehingga hasilnya bisa dilihat positif atau negatif. (Red)
