Foto: Ist |
Humas ASDP cabang Bakauheni, Syaifullahil Maslul Harahap menjelaskan, cara tersebut memang sengaja dilakukan pihaknya, untuk memberikan shock therapy kepada pengurus kendaraan ataupun sopir.
Baca juga: Video Pelabuhan Bakauheni Macet Parah, Puluhan Sopir Demo Kurangnya Sosialisasi Pembelian Tiket Online
"Kami sudah kontak dengan ketua pengurus masing-masing dan kami sampaikan juga, pada intinya mereka mendukung program apapun itu yang dilakukan ASDP dan pemerintah," ujarnya
"Jadi sopir-sopir itu tahunya menyebrang saja, tiket onlinenya sudah disiapkan oleh pengurus masing-masing, karena pengurus yang memegang uang," terangnya.
"Ya ini kesempatan kita juga mendukung imbauan pemerintah untuk menerapkan sosial dictancing dan physical distancing baik diloket penumpang ataupun loket kendaraan agar tidak ada lagi antrian," ucapnya.
"Sudah koordinasi dengan Kapolres juga. Kita lihat situasi, kalau kemacetan yang panjang sekali kita buka lagi 1 loket dan akan ditutup lagi. Kalau masih dibuka banyak nanti mereka (pengurus) tidak akan mau beli tiket online," terangnya.
Cara tersebut akan terus-menerus dilakukan pihak ASDP sampai benar-benar diberlakukan pembelian tiket online sepenuhnya pada 1 Mei 2020 mendatang.
"Akan dilakukan cara seperti secara terus menerus, kita buat shock therapy untuk mereka (pengurus dan sopir)" pungkasnya. (Red)