RO, LAMPUNG - Juru Bicara Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung, Reihana, menjelaskan tentang riwayat penyakit pasien terkonfirmasi positif Covid-19 nomor 50.

Pasien tersebut, merupakan seorang laki-laki usia 63 tahun warga Jati Agung Lampung Selatan yang sehari-harinya bekerja sebagai seorang petani.

Menurut Reihana, pada bulan Januari 2020 lalu, saat berada di kebun, pasien tersebut jatuh terduduk sehingga mengakibatkan dirinya tidak bisa berjalan. Setelah kejadian itu pasien kemudian pijat tradisional, namun tidak juga membaik.

"Pada bulan Februari yang bersangkutan kembali jatuh sehingga BAB tidak bisa lagi ke kamar mandi tapi harus di tempat tidur, pasien tersebut berobat ke RS swasta di Lamsel dan sempat dirawat selama 1 minggu dengan diagnosa retak ulang pinggul dan juga pengeroposan tulang," kata Reihana, Jumat (01/05/2020).

Kemudian pada tanggal 22 April 2020  kondisi pasien semakin lemah, demam dan batuk kering, lalu kembali di rujuk ke RS swasta di Bandarlampung. Hasil rongtennya menunjukan ada phenumonia di sebelah kanan.

Di RS swasta tersebut pasien di tetapkan sebagai PDP dan diambil swabnya pada tanggal 24 april 2020, kemudian pada tanggal 30 april 2020 di peroleh informasi bahwa hasil swabnya konfirmasi positif, sekarang pasien masih tetap di rawat di rs swasta di bandar lampung.

"Tanggal 24 April 2020, dilakukan pemeriksaan rapid test dan hasilnya adalah negatif dan selanjutnya dilakukan pemeriksaan swab nasofaring dan orovasial dan dikirim ke Balai Besar di Palembang melalui Dinas Kesehatan Provinsi," lanjutnya.

Pada tanggal 29 April yang lalu, hasil swab pasien tersebut keluar dan hasilnya adalah positif covid-19 dan pasien sampai saat ini masih dirawat diruang isolasi RS Swasta di Bandarlampung.

"Rencana akan kita lakukan pemeriksaan swab ulang sampai dengan hasil 2 kali konfirmasi negatif, dengan harapan pasien tersebut bisa bertahan dan bisa negatif dari virus covid-19," pungkasnya.

Sementara itu, dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan, untuk mengetahui sumber penularan, team tracing dinas kesehatan dan puskesmas akan melakukan tracing ke wilayah tempat asal pasien tersebut. (Red)