RETORIKAONLINE (KALIANDA) -  Pengembangan pertanian jagung di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) sepertinya tengah menjadi atensi khusus bagi Komisi IV DPR RI dari Dapil Lampung. 


Melalui reses Ketua Komisi IV DPR RI, Sudin menegaskan bahwa pertanian di Lamsel masih menjadi salah satu Pekerjaan Rumah (PR). Yakni dalam hal peningkatan produksi dan menjaga stabilitas harga komoditi. 


Dalam menjaga produksi jagung, Sudin menyarankan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamsel untuk memberikan bantuan bibit terbaik kepada petani. Agar, hasil produksinya juga bagus. 


"Seperti yang tadi saya katakan, dalam memberikan bantuan bibit jagung, harus dan wajib yang paling bagus," Kata Sudin usai menggelar reses bersama sejumlah kelompok tani di Rumah Dinas Bupati, Senin (1/3/2021). 


Namun sayangnya, bantuan alat-alat pertanian tersebut belum dapat direalisasikan lantaran adanya refokusing anggaran nasional terkait penanggulangan Covid-19 dan vaksinasi. 


"Kementrian pertanian aja anggarannya dipangkas hampir Rp. 6,7 triliun. Insya Allah, nanti bisa direalisasi setelah wabah covid ini selesai," Janjinya. 


Sementara, untuk tetap menjaga stabilitas harga hasil produksi jangung, Sudin bakal berupaya memberikan bantuan alat penunjang hasil panen. 


"Yaitu bantuan alat perontok jangung dan Dryer (Alat pengering jangung, red). Sebab, kalau panen di musim hujan begini, kalau jangung sudah dipanen dan tidak dikeringkan, maka akan berdampak jamur. Sehingga, membuat harganya turun," Sambungnya. 


Sudin juga mengatakan, untuk saat ini, harga hasil produksi jagung masih terbilang stabil. Yakni berkisar antara 3-4 ribu per kilogram. Sementara, biaya produksi jagung oleh petani mencapai 1.900 - 2.000 per kilogram. 


"Jika dihitung, hasilnya masih bisa dikatakan untung," tukasnya. (Doy/Red)