Tangkapan layar IG @krakatau_ca_cal
RO, KALIANDA - Aroma belerang yang menyengat, sempat dirasakan warga sekitar pesisir pantai Lampung Selatan.

Seperti yang diungkapkan Dendi warga Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan. Menurutnya, aroma tersebut dirasakan usai terjadi erupsi di Gunung Anak Krakatau.

"Kami semalam merasakan bau belerang sangat kuat, sampai membuat sesak pernapasan dan semalam mengungsi di Masjid Desa Hargo Pancuran, tapi pagi ini sudah kembali kerumah," ujar dendi, Sabtu (11/04/2020) pagi.

Senada, seorang warga lainnya Eki menjelaskan, aroma belerang itu pertama tercium pada Jumat (10/04/2020) sekitar pukul 23.30 WIB malam.

Baca juga: Video Detik-Detik Gunung Anak Krakatau Alami Erupsi

"Semalam warga di desa kunjir mengungsi, menyusul adanya erupsi dari GAK sehingga menimbulkan bau belerang yang menyengat dan mengganggu pernapasan," terangnya.

Warga Diimbau Tenang dan Tetap Terapkan Sosial Distancing

Camat Rajabasa, Sabtudin imbau Warga tidak panik dan tetap tenang. Menurutnya, imbauan itu telah disampaikan ke masih-masing kepala desa se-kecamatan Rajabasa.

"Ya, tadi sudah saya kasih imbauan juga ke kades-kades agar warga tetap tenan, jangan panik namun tentu tetap waspada. Untuk menghindari hal-hal diluar kendali dan tak diinginkan akibat kecemasan dan ketakutan," ujarnya.

Selain itu, Sabtudin berharap agar masyarakat tetap menjaga sosial dictancing dan tidak berkumpul dengan jarak dekat untuk menghindari hal yang tidsak diinginkan.

“Jangan berkumpul rapat, pakai masker dan pelindung diri karena wabah ini (corona) juga penting untuk kita hindari, sehingga kalau itu dipatuhi, mudah-mudahan warga rajabasa aman dan jauh dari segala marabahaya,” pungkasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, pagi ini warga sekitar pesisir pantai, ada yang telah kembali kerumahnya, namun ada sebagian yang masih memilih untuk mengungsi. (Ash/Dnd/Red)