Foto: Ist (Net)

LAMPUNG SELATAN (RO) - Curah hujan yang terjadi sejak tiga bulan terakhir di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), mengakibatkan ribuan hektare (ha) sawah terendam banjir.


Akibatnya, tanaman padi yang berada diatas ribuan hektare sawah tersebut tergenang air dan berpotensi menghambat realisasi target produksi padi di Lamsel. Bahkan, juga berakibat gagal panen atau puso.


Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (DPTPHP) Lamsel, Bibit Purwanto mengungkapkan, jika terjadi puso, pihaknya telah melakukan langkah guna sebagai formula untuk membantu petani.


"Kita sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung mengenai hal ini. Karena itu, jika terjadi puso, maka akan kita sampaikan pengajuan bantuan benih untuk dialokasikan kepada petani yang terdampak," Ujarnya kepada media-baru.com, Rabu (10/2/2021).


Ia merincikan, data sementara yang masuk dari tiga kecamatan di Lamsel yakni sebesar 1.359 ha sawah. Masing-masing yaitu Kecamatan Candipuro, Sragi dan Palas.


"Di Candipuro, ada 50 hektare sawah yang diinformasikan terendam banjir di tiga desa. Yakni Desa Beringin Kencana, Sinar Pasmah, dan Rawa Selapan," Lanjutnya.


Kemudian, di Kecamatan Sragi, terdapat sekitar 251 hektare yang terjadi di 6 desa. Yakni Desa Bakti Rasa, Kedaung, Sukapura, Margasari, Kuala Sekampung dan Mandalasari. Lalu di Kecamatan Palas terdapat 1058 hektare sawah yang terendam. Itu terjadi hampir di semua wilayah areal persawahan di kecamatan ini.


"Tapi data ini sifatnya baru sementara, yang telah masuk ke kita (DPTPHP, red). Jadi, bisa saja berubah. Sebab, yang namanya genangan air, hari ini di data, besok bisa kering," Cetus Bibit.


Bibit juga menjelaskan, terjadinya banjir di musim penghujan ini, salah satu faktornya yakni kurang maksimalnya sarana dan prasarana saluran air. Dari saluran premier hingga tersier.


"Debit air semakin meningkat, namun tidak mampu dialirkan secara maksimal, sehingga air menggenangi persawahan," Katanya.


Selain itu, faktor lainnya juga terjadi dari aliran air Sungai Way Sekampung yang terjadi penyempitan akibat berdirinya beberapa perusahaan disekitarnya. Sehingga, berdampak kepada aliran air di areal persawahan.


"Dari persoalan ini, DPTPHP Lamsel juga sudah mengajukan permohonan pembenahan saluran air melalui Pemprov Lampung,"tukasnya.


Untuk diketahui, target produksi padi di Kabupaten Lamsel pada tahun 2021 ini yaitu sekitar 7-8 ton per hektare. Sementara, luas keseluruhan lahan persawahan di kabupaten ini sekitar 45.785 Hektar. (Doy/Red)